Waktu Tersaling menolong Makan Kurma, Saat Sahur atau Buka Puasa?

Kurma merupakan luput satu panganan wajib di bulan Ramadan. Buah kurma hampa berwarna cokelat kehitaman ini sangat mudah ditemukan demi berbagai harga demi kualitas.
Biasanya, buah kurma atas dimakan sebagai pembuka saat berbuka, tapi tidak secuil lagi yang memakannya saat sahur menjelang imsak. Maklum saja, buah ini disebut kaya manfaat, melenceng satunya sebagai serat selanjutnya penambah gula.
Kapan sebaiknya makan kurma, saat bersibak atau sahur?
Ahli gizi klinis dari Rumah Sakit Borromeus Bandung, Johanes Chandrawinata mengatakan bahwa tidak ada waktu terpilih akan memakan kurma saat puasa. Buah ini seakuratnya aman-aman saja dimakan kapan pun dekat bulan Ramadan.
Meski demikian, jika melihat manfaatnya, akan lebih tidak marah jika kurma dimakan saat berbuka puasa.
"Ini merujuk dengan asupan gula yang dibutuhkan tubuh setelah berpuasa seharian, gula darah bagi turun. Dengan kurma yang rasanya manis, [penurunan gula darah] ini bagi kembali ditingkatkan," kata dia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (31/3).
Lebih lanjut, Johanes menjelaskan, kurma juga diketahui mengandung gula adapun cukup tak ternilai. Dua butir kurma ukuran agak agam mengandung gula sepenuh 37 gram. Selain gula, buah hampa ini juga mengandung karbohidrat sepenuh 31 gram. Sementara kalori adapun terkandung hadapan dalamnya sepenuh 110 kalori.
Oleh karena itu, kata Johanes, mengonsumsi kurma di giliran beraktelseif puasa nan disertai minum dua gelas air tidak emosi akan tubuh dan bisa menyedikitkan berat badan.
"Kurma ada karbohidratnya bisa mengenadapunkan. Jadi saat tiba durasinya makan, tidak akan terdahulu banyak, karena sudah cukup kenadapun makan kurma," kata dia.