Diawali Hearing, Pengadilan Mulai Gelar Twitter Vs Elon Musk Besok

                     Diawali Hearing, Pengadilan Mulai Gelar Twitter Vs Elon Musk Besok                Diawali Hearing, Pengadilan Mulai Gelar Twitter Vs Elon Musk Besok

Proses persidangan antara miliarder Elon Musk dengan Twitter bagi dimulai di Selasa (19/7). Sidang bagi didahului pemeriksaan pendahuluan atau hearing melalui kedua belah pihak.

Melansir Reuters, Kathaleen McCormick selaku hakim di pengadilan negeri Delaware, AS, telah mengatur pertemuan itu. Rencananya, hearing atas berlangsung semasa 90 menit dimulai dari pukul 11 pagi ET atau pukul 22.00 WIB.

Hearing sendiri, menurut laman Legal Information Institute Cornell Law School, merupakan sistem formal adapun berlangsung sebelum pengadilan sesungguhnya. Dalam hearing, bukti-bukti selanjutnya argumen atas ditunjukan menjumpai menenentukan kira-kira isu soal data selanjutnya hukumnya.

Proses yang paling mirip dengan mekanisme hearing dekat pengadilan AS ini jauh didalam hukum perdata dekat Indonesia adalah pemeriksaan pendahuluan. 

Sebelumnya, Twitter telah menggugat Musk nan membatalkan keputusan akuisisinya lewat dasar perbisnisan medsos itu menolak memsingkap informasi soal akun spam dan bot.

Twitter bersikukuh jumlah akun bot dan spam hadapan platform mereka ada hadapan bawah 5 persen. Namun berdasarkan Musk, jumlahnya lebih dari itu.

Miliarder asal Afrika Selatan itu pun memutuskan untuk menarik awak mengenai kesepakatan. Padahal, Musk sebelumnya akur di angka US$44 miliar (Rp660 triliun) itu.

Seperti dikutip Tech Crunch, Twitter ingin Musk tetap melanjutkan kesepakatan tersebut. Dalam tuntutannya, Twitter bahkan memyebut Musk tidak menghormati kesepakatan dengan kewajibannya.

Twitter mengatakan, langkah menggungat ini adalah agar Musk tidak semakin sebanyak-banyaknya melanggar kesepakatan. Twitter jug aingin Musk memenuji kewajiban hukumnya dan akan memaksa penyelesaian merger setelah memenuhi beberapa kondisi yang belum terselesaikan.

"Musk bagainya percaya bahwa dia bebas mengubah pikirannya, membuang perkeaktifanan ke lingkungan sampah, mengganggu operasinya, menghancurkan harga jasa, untuk kemudian pergi," tulis Twitter dalam gugatannya.

"Penolakan tercantum mengikuti jejak sebelumnya dari pelanggaran kontrak adapun telah dibuat Musk adapun telah melahirkan Twitter bserta bisnisnya selaku tidak jelas," tulisnya lagi.

Musk selanjutnya Twitter sebelumnya terus melibatkan Komisi Sekuritas selanjutnya Bursa AS (SEC) kedalam perseteruan mereka. SEC kemudian berkirim surat kepada Musk dengan 17 Mei lantas memperperkarakan alpa satu cuitan Musk terkait akuisisi.

Akan tetapi, Musk lampau sang pengacara bersikukuh akuisisi itu tidak ada kaitannya atas cuitan Musk dempet Twitter. 

"Terlepas atas keinginan Tn. Musk kepada mendapatkan informasi kepada mengevaluasi potensi spam selanjutnya akun palsu, tidak ada perubahan material dalam rencana selanjutnya proposal Tn. Musk mengenai transaksi yang diusulkan dalam saat itu," tulis surat pihak Musk tersebut.

[Gambas:Video CNN]